JurnalForex.com – Dunia kripto punya banyak istilah yang sering bikin bingung, terutama bagi kamu yang baru mulai. Dua di antaranya adalah bullrun dan altseason. Kedua istilah ini memang sama-sama menggambarkan momen naiknya harga kripto, tapi sebenarnya memiliki makna dan dampak yang berbeda. Memahami perbedaan bullrun dan altseason sangat penting supaya kamu bisa menentukan strategi yang tepat dan tidak salah langkah saat pasar sedang panas.
Apa Itu Bullrun?
Bullrun adalah kondisi ketika hampir semua aset kripto mengalami kenaikan harga secara signifikan dalam jangka waktu tertentu. Istilah ini berasal dari kata bull (banteng), yang menggambarkan pasar yang kuat dan penuh optimisme.
Selama bullrun, harga Bitcoin biasanya menjadi pemicu utama. Ketika Bitcoin mulai naik pesat, sentimen positif menyebar ke seluruh pasar kripto. Investor baru masuk, media ramai membahas kripto, dan banyak orang mulai percaya harga akan terus naik.
Beberapa tanda yang sering muncul saat bullrun antara lain:
- Bitcoin mencetak rekor harga tertinggi baru.
- Volume perdagangan meningkat drastis.
- Sentimen pasar sangat positif di media sosial dan komunitas kripto.
- Investor jangka panjang (hodler) mulai mengambil sebagian keuntungan.
Bullrun bisa berlangsung berbulan-bulan hingga bertahun-tahun tergantung siklus pasar. Namun, setelah euforia memuncak, pasar biasanya akan terkoreksi sebelum masuk ke fase baru.
Apa Itu Altseason?
Setelah bullrun berjalan beberapa waktu, biasanya muncul fase baru yang disebut altseason. Altseason adalah periode ketika harga altcoin (koin selain Bitcoin) naik jauh lebih cepat daripada Bitcoin.
Kalau bullrun fokus pada Bitcoin, altseason lebih berpusat pada altcoin. Pada fase ini, koin seperti Ethereum, Solana, dan Cardano bisa melonjak hingga ratusan persen. Hal ini terjadi karena banyak trader mulai memindahkan keuntungan dari Bitcoin ke altcoin untuk mencari peluang yang lebih besar.
Mengetahui cara mengenali altseason bisa jadi kunci penting untuk menangkap momentum ini. Biasanya altseason terjadi ketika dominasi Bitcoin mulai turun dan kapitalisasi altcoin meningkat secara signifikan.
Perbedaan Bullrun dan Altseason
Meskipun sering terjadi berurutan, bullrun dan altseason punya karakteristik yang berbeda. Berikut perbedaan utama antara keduanya:
| Aspek | Bullrun | Altseason |
|---|---|---|
| Fokus Utama | Bitcoin | Altcoin |
| Pemicu Utama | Adopsi dan berita positif tentang Bitcoin | Perpindahan modal dari Bitcoin ke altcoin |
| Dominasi Bitcoin | Naik atau stabil | Turun signifikan |
| Performa Altcoin | Naik tapi mengikuti Bitcoin | Naik drastis dan melampaui Bitcoin |
| Durasi Umum | Bisa berlangsung berbulan-bulan | Biasanya beberapa minggu sampai bulan |
| Risiko Investasi | Relatif lebih stabil | Lebih tinggi karena volatilitas altcoin |
Dari tabel tersebut, jelas bahwa bullrun adalah sinyal awal ledakan pasar kripto, sementara altseason adalah kelanjutan di mana altcoin mengambil panggung utama.
Kapan Bullrun dan Altseason Terjadi?
Tidak ada waktu pasti kapan bullrun atau altseason dimulai. Namun, biasanya kedua fase ini mengikuti siklus pasar Bitcoin yang berlangsung setiap beberapa tahun sekali.
Bullrun sering muncul setelah peristiwa Bitcoin halving, yaitu saat hadiah blok untuk penambang Bitcoin dipotong setengah. Pengurangan suplai ini biasanya mendorong harga naik karena jumlah Bitcoin yang beredar semakin sedikit.
Setelah bullrun berjalan dan banyak investor mulai ambil profit dari Bitcoin, dana tersebut mengalir ke altcoin. Inilah awal mula altseason. Jadi, secara sederhana:
Daftar Broker Forex
Daftar Market Kripto
Trading dan investasi adalah aktivitas yang mengandung risiko. Tidak ada jaminan bahwa kinerja di masa lalu akan terulang kembali di masa depan. Seluruh keputusan finansial berada di tangan Anda. Kami tidak dapat menjamin keuntungan ataupun mencegah kerugian.



