Baik, Lebih lanjut untuk menjelaskan gambar diatas. Hal pertama yang kita lihat adalah moving average telah berpotongan tetapi gagal breakout, hal ini memberikan sinyal bahwa sinyal sell belum valid dan tidak perlu mengambil resiko yang lebih tinggi.
Harga selanjutnya bergerak naik dan terjadilah breakout pada area resistance. Hal tersebut adalah momen awal pergerakan berlanjut. Kesabaran memang sangat diperlukan dalam menggunakan indikator ini, ketika terjadi breakout maka kemungkinan harga akan terus naik untuk menguji resistance di atasnya.
Untuk menyempurnakan aksi ini dengan tingkat resiko yang lebih terukur, maka hal yang perlu dilakukan adalah menunggu moment pull bacak atau posisi retracement di area support (Tadinya resistance yang tertembus dan kini menjadi support). Dari gambar sudah dijelaskan dimana level entry itu berada dengan tingkat resiko atau stop loss yang lebih terukur dengan target profit pada level resistance di atasnya yaitu target profit 1 dan target profit 2.
Artikel Menarik Lainnya:
Cara Trading Dengan Sinyal Death Cross
Kesimpulan
Untuk menggunakan lagging indicator dalam trading forex harus memiliki kesabaran dan ketelitian. Setelah itu tunggu momen breakout pada level support dan resistance terdekat dan ambil posisi buy atau sell di area pull back atau retracement. Hal ini perlu dilakukan untuk memperkecil tingkat resiko serta mengukur stop loss atau resiko itu sendiri agar lebih minimal.
Daftar Broker Forex
Daftar Market Kripto
Trading dan investasi adalah aktivitas yang mengandung risiko. Tidak ada jaminan bahwa kinerja di masa lalu akan terulang kembali di masa depan. Seluruh keputusan finansial berada di tangan Anda. Kami tidak dapat menjamin keuntungan ataupun mencegah kerugian.

